Friday, October 23, 2009


Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi,
yang kamu pasti baik untukmu,
mengenyangkan, berkhasiat,
mengapa kamu berlengah,
cuba mencari makanan yang lain,
terlalu ingin mengejar kelazatan,
kelak, nasi itu akan basi,
dan kamu tidak boleh memakannya,
kamu akan menyesal,
begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan,
yang pasti membawa kebaikan kepadamu,
menyayangimu, mengasihimu,
mengapa kamu berlengah,
cuba membandingkannya dengan orang lain,
terlalu mengejar kesempurnaan,
kelak, kamu akan kehilangannya,
apabila dia menjadi milik orang lain,
kamu juga yang akan menyesal...


jika kamu menadah air,
biarlah berpada,
jangan terlalu mengharap pada takungannya dan,
janganlah menganggap ia begitu teguh,
cukuplah sekadar keperluannya,
apabila sekali ia retak,
tentu sukar untuk kamu menampalnya semula,
akhirnya ia dibuang,
sedangkan jika kamu cuba memperbaikinya,
mungkin ia masih dapat digunakan lagi,
begitu juga jika kamu memiliki seseorang,
terimalah seadanya,
janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa,
anggaplah dia manusia biasa,
apabila sekali dia melakukan kesilapan,
bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya,
akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya,
sedangkan jika kamu memaafkannya,
boleh jadi, hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya....

Tuesday, September 29, 2009

selamat hari raya


salam aidilfitri
maaf zahir dan batin....
semoga
segala salah dan silap dimaafkan...
dan aidilfitri memberi seribu erti tahun ini....

Thursday, September 10, 2009

implikasi bahagia...


bahagia yang dirasai oleh seorang pelajar pastinya memberi implikasi atau kesan yang baik kepada diri pelajar itu sendiri. antara kesan bahagia terhadap pelajar adalah:

  • melahirkan masyarakat yang sejahtera
  • menjadikan seorang itu bertanggungjawab dan berkeyakinan
  • memudahkan pelajar menerima teguran, pandapat dan nasihat
  • dapat berfikir secara rasional
  • meningkatkan produktiviti diri
  • akan berkongsi kebahagiaan dengan orang lain
Semoga kita semua benar-benar merasai bahagia yang sebenar agar kita mampu menjadi insan yang kamil dan menyinari kebahagiaan orang lain.

pentingnya bahagia kepada seorang pelajar....


Bahagia sangat penting dalam kehidupan setiap manusia terutama kepada para pelajar yang sedang meningkat usia dan sangat memerlukan perhatian daripada keluarga tersayang.

antara kepentingan bahagia kepada seorang pelajar adalah mereka dapat menimba ilmu dengan mudah dan bersemangat. memetik kata Dato' Dr. Fadzilah Kamsah, orang yang berjaya adalah orang yang bahagia. seseorang yang berada dalam lingkungan bahagia tentunya berasa sangat bersemangat untuk belajar disebabkan mereka mendapat inspirasi daripada keluarga mereka.

selain itu, pelajar yang bahagia akan mengurangkan masalah sosial. ini kerana, mereka tidak akan melakukan sesuatu yang hanya akan merosakkan kebahagiaan yang sedang mereka kecapi.

kebahagiaan juga akan melahirkan personaliti atau peribadi unggul kerana bahagia akan menyebabkan pelajar ingin melakukan yang terbaik untuk membahagiakan mereka yang menyayangi mereka iaitu pelajar itu sendiri.

pelajar yang benar-benar bahagia juga akan merasa ceria selalu dan dapat menghadapi sebarang dugaan dengan tabah dan sabar. Hanya bahagia dapat membuat seseorang ceria dan mampu melakukan segalanya dengan sempurna.

Akhir sekali, keharmonian juga dapat dirasai oleh pelajar yang bahagia. segalanya sangat penting kerana hanya dengan rasa bahagia pelajar dapat menjadi pelajar yang produktif dan berjaya dunia dan akhirat.

tentang bahagia....


Berdasarkan gambar di atas, haiwan juga merasa bahagia apabila bersama dengan ahli keluarganya. ini menunjukkan bukan hanya manusia yang memperoleh bahagia, malah segala makhluk Allah yang bernyawa juga pasti merasai erti bahagia melalui naluri mereka sendiri.

erti bahagia berdasarkan pandangan tokoh-tokoh dan Al-Quran...

Kebahagiaan itu ialah memiliki hati yang tenang dalam menghadapi apa jua ujian dalam kehidupan. inilah erti bahagia yang sebenar selaras petunjuk Allah di dalam Al-Quran. Firman ALLAH "ketahuilah dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang" Al-Ra'du 28


Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia....
-hamka-

Happiness cannot be traveled to, owned, earned, warn or consumed. Happiness is the spiritual experience of living every minute with love, grace and gratitute.....
-Danis Waitley-

Wednesday, September 2, 2009

Tanda Kebahagiaan


Imam Ibnu Al Qoyyim mengatakan bahwa tanda kebahagiaan itu ada 3 perkara. 3 perkara tersebut adalah bersyukur ketika mendapat nikmat, bersabar ketika menerima dugaan dan bertaubat ketika melakukan kesalahan. Beliau mengatakan: sesungguhnya 3 perkara ini merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda keistimewaan di dunia dan di akhirat. Seorang hamba sama sekali tidak akan dapat lepas dari 3 perkara tersebut:


1. Syukur ketika mendapatkan nikmat

Seorang manusia selalu berada dalam nikmat-nikmat Allah. Meskipun demikian, ternyata hanya orang berimanlah yang menyedari adanya nikmat-nikmat tersebut dan merasa bahagia dengannya. Kerana hanya mereka yang mensyukuri nikmat, mengakui adanya nikmat dan menyanjung Zat yang menganugerahkannya. Syukur terbina berdasarkan 5 prinsip utama:
  • Ketundukan orang yang bersyukur terhadap yang memberi nikmat
  • Rasa cinta terhadap yang memberi nikmat
  • Mengakui adanya nikmat yang diberikan.
  • Memuji orang yang memberi nikmat karena nikmat yang dia berikan.
  • Tidak menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang tidak disukai oleh yang memberi nikmat.

Siapa saja yang menjalankan lima prinsip di atas akan merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, jika lima prinsip di atas tidak dilaksanakan dengan sempurna maka akan menyebabkan kesengsaraan selamanya.


2. Sabar ketika menerima dugaan

Dalam hidup ini ada nikmat yang harus disyukuri,selain berbagai ujian dari Allah dan kita wajib bersabar ketika menghadapinya. Ada tiga rukun sabar yang harus dipenuhi supaya kita mampu disebut sebagai orang yang benar-benar bersabar.

  • Menahan hati untuk tidak merasa marah terhadap ketentuan Allah.

  • Menahan lisan untuk tidak mengadu kepada makhluk.

  • Menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di benarkan ketika terjadi musibah, seperti menampar pipi, merobek baju dan sebagainya.

Inilah tiga rukun kesabaran, jika kita mampu melaksanakannya dengan baik maka dugaan akan berubah menjadi sebuah kenikmatan.


3. Bertaubat ketika melakukan kesalahan.

Jika Allah menghendaki seorang hamba untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebaikan di dunia dan akhirat, maka Allah akan memberikan taufik kepada dirinya untuk bertaubat, merendahkan diri di hadapan-Nya dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ibadah yang mampu untuk dilaksanakan. Oleh itu, ada seorang ulama salaf mengatakan:

"Ada seorang yang berbuat maksiat tetapi malah menjadi sebab orang tersebut masuk surga. Ada juga orang yang berbuat kebaikan namun menjadi sebab masuk neraka."

Banyak orang bertanya kepada beliau, bagaimana hal tersebut boleh terjadi?, lantas beliau menjelaskan:

"Ada seorang yang berbuat dosa, lalu dosa tersebut selalu terbayang dalam benaknya. Dia selalu menangis, menyesal dan malu kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Hatinya selalu sedih kerana memikirkan dosa-dosa tersebut. Dosa seperti inilah yang menyebabkan seseorang mendapatkan kebahagiaan dan kebaikan. Dosa seperti itu lebih bermanfaat dari berbagai bentuk ketaatan, Kerana dosa tersebut menimbulkan berbagai hal yang menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba. Sebaliknya ada juga yang berbuat kebaikan, akan tetapi kebaikan ini selalu dia sebut-sebut di hadapan Allah. Orang tersebut akhirnya menjadi sombong dan mengagumi dirinya sendiri disebabkan kebaikan yang dilakukan. Orang tersebut selalu mengatakan 'saya sudah berbuat demikian dan demikian'. Ternyata kebaikan yang dia kerjakan menyebabkan timbulnya 'ujub, sombong, membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Hal-hal ini merupakan sebab kesengsaraan seorang hamba. Jika Allah masih menginginkan kebaikan orang tersebut, maka Allah akan memberikan cubaan kepada orang tersebut untuk menghilangkan kesombongan yang ada pada dirinya. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki kebaikan pada orang tersebut, maka Allah biarkan orang tersebut terus menerus pada kesombongan dan 'ujub. Jika ini terjadi, maka kehancuran sudah berada di hadapan mata."

Al Hasan al-Bashri mengatakan,

"Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sedarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu."


Malik bin Dinar mengatakan, "Tidak ada kelazatan selazat mengingat Allah."


Ada ulama salaf yang mengatakan, "Pada malam hari orang-orang gemar solat malam itu merasakan kelazatan yang lebih daripada kelazatan yang dirasakan oleh orang yang bergeliumang dalam hal yang sia-sia. Seandainya bukan kerana adanya waktu malam tentu aku tidak ingin hidup lebih lama di dunia ini."


Ulama' salaf yang lain mengatakan, "Aku berusaha memaksa diriku untuk bisa solat malam selama setahun lamanya dan aku mampu melihat usahaku ini iaitu mudah bangun malam selama 20 tahun lamanya."


Ulama salaf yang lain mengatakan, "Sejak 40 tahun lamanya aku merasakan tidak ada yang mengganggu perasaanku melainkan berakhirnya waktu malam dengan terbitnya fajar."


Ibrahim bin Adham mengatakan, "Seandainya para raja dan para pangeran mengetahui bagaimana kebahagiaan dan kenikmatan tentu mereka akan berusaha merebutnya dari kami dengan memukuli kami dengan pedang." Ada ulama salaf yang lain mengatakan, "Pada suatu waktu pernah terlintas dalam hatiku, sesungguhnya jika penghuni syurga sepertil yang kurasakan saat ini tentu mereka dalam kehidupan yang menyenangkan."


Imam Ibnul Qoyyim bercerita bahwa, "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: 'Sesungguhnya dalam dunia ini ada syurga. Barang siapa belum pernah memasukinya maka dia tidak akan memasuki syurga diakhirat kelak.'" Wallahu a'laam.


(Diterjemahkan dengan bebas dari As Sa'adah, Haqiqatuha shuwaruha wa asbabu tah-shiliha, cet. Dar. Al Wathan)


(Makalah Studi Islam Intensif 2005)


***


Disusun oleh: Ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar


Artikel www.muslim.or.id


Definisi bahagia


DEFINISI BAHAGIA
Takrif dan definisi bahagia itu akan dilihat dan dinilai dengan cara yang berbeza-beza, sesuai dengan tahap kesihatan manusia itu sendiri dari segi fizikal, mental dan spiritual. Manusia yang
kurang sihat di mana-mana sudut, akan menilai kebahagian itu berdasarkan kekurangan yang dialaminya, lalu ini akan menyebabkan takrif yang didatangkannya bukan definisi kebahagian
yang hakiki. Hanya manusia yang mempunyai kesihatan yang maksima pada ketiga-tiga sudut yang disebutkan itu sahaja yang mampu mendefinisikan makna kebahagian dengan definisi yang hakiki.

Sebenarnya istilah "bahagia" itu adalah suatu perkara yang unik dan terlalu seni untuk didefinisikan secara tepat, apatah lagi jika ia ditakrifkan oleh bermacam orang yang sudah tentu bermacam-macam pula ragamnya. Hanya dengan menggunakan kaca mata Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah sahaja definisi bahagia itu dapat dirungkaikan dalam bentuk amalan, sekalipun ianya tidak berjaya diungkaikan oleh lidah yang tidak bertulang berupa sesuatu lafaz atau ucapan kata-kata. Bahkan kalau dikira, definisi yang dirungkaikan dalam bentuk praktik itulah yang lebih tepat dari definisi yang berjaya diungkaikan dan diungkapkan melalui kata-kata atau ucapan.

Sebagai contoh: Orang miskin akan mentakrifkan kebahagiaan itu berdasarkan kekurungan yang ada pada dirinya yang ia terlalu ingin untuk milikinya dari segi harta benda dan kemewahan,sedangkan orang kaya yang sudahpun bermewah-mewah dalam kehidupan, kadang-kadang melihat bahawa kehidupan si miskin lebih bahagia berbanding dirinya.

Jadi, apakah yang mereka ingin nyatakan tentang takrif kebahagiaan itu sebenarnya? Ini bermakna rasa bersyukur dengan kemewahan dan reda dengan kemiskinan sahaja, masih belum cukup untuk mentafsirkan makna kebahagiaan. Pendek kata kebahagiaan itu bukanlah apa yang dinilai oleh nafsu yang suka kepada kehidupan serba mewah, bukan juga oleh jasmani kita yang kadang-kala tertipu oleh kebuasan nafsu lalu hidup merana dan menderita, bahkan bukan juga terletak kepada kepintaran akal yang memikirkan akan betapa patutnya menggapai cabang-cabang kebahagiaan yang dianggapnya sebagai tempat yang paling patut untuk berpaut. Sekaligus bukan pula takrif yang didendangkan oleh hati yang kadang-kadang berlaku seperti pepatah Melayu : "Ikut hati mati, ikut rasa binasa".

Sumber:
http://alumnigayonguia.tripod.com/artikel/alquran1.htm

Friday, August 14, 2009

Tips-tips bahagia

Sepanjang post yang saya hantar semua cakap pasal bahagia adalah dengan mengingati Allah, jadi,,,saya bawakan sebuah cerita dan panduan untuk bahagia,,,cara yang kita boleh buat untuk mengingati ALLAH agar kita dalam lingkungan bahagia…..InsyaAllah…….

MENGINGATI ALLAH

PADA suatu Subuh, Saidina Bilal melihat Rasulullah s.a.w menangis teresak-esak. Apabila Bilal bertanya mengapakah baginda menangis, lalu Rasulullah s.a.w menjawab baginda baru saja menerima wahyu (ayat 191 hingga 195 surah Ali-Imran).

Apakah kandungan ayat berkenaan yang menyebabkan Rasulullah s.a.w menangis? Dalam ayat pertama, Allah menerangkan mengenai sifat orang yang mengingati-Nya pada waktu berdiri, duduk dan berbaring.


Menurut Abdullah Yusuf Ali dalam tafsirnya, semua keadaan itu (berdiri, duduk dan berbaring) adalah simbolik untuk semua keadaan termasuk peribadi, kemasyarakatan, ekonomi dan lain-lain.

Maknanya dalam seluruh hidup kita sama ada belajar, bekerja, bergaul, berumahtangga malah apa saja, adalah dalam keadaan sentiasa mengingati Allah.

Apakah yang dimaksudkan dengan sentiasa mengingati Allah? Adakah ini bermakna kita menyebut perkataan Allah, Allah, Allah, pada setiap masa?

Sebenarnya apa yang dituntut Allah ialah supaya kita menentukan setiap perkara yang kita lakukan mestilah:

 Untuk mencari matlamat Allah;

 Dilaksanakan mengikut syariat Allah; dan

 Meletakkan pengharapan kepada Allah, bukan kepada usaha kita semata-mata.

Ini bermakna kita perlu sentiasa memikirkan adakah kehidupan kita seluruhnya berada dalam keadaan seperti di atas. Adakah kita telah menjadikan seluruh hidup kita sebagai perhambaan kepada Allah dalam pengertian di atas?

Dalam ayat seterusnya Allah menyebutkan sifat mereka yang berfikir mengenai keajaiban kejadian langit dan bumi.

Mereka berfikir sehingga dapat membuat kesimpulan bahawa semuanya dijadikan Allah bukan sia-sia. Kemudian mereka berdoa supaya 'selamatkanlah' diri mereka daripada api neraka.

Abdullah Yusuf Ali menafsirkan api adalah simbolik kepada hukuman yang pedih. Apa yang penting di sini ialah hubungan antara berfikir dengan selamat daripada api neraka.

Marilah kita bertanya diri sendiri adakah kita sudah berfikir dengan bersungguh-sungguh sehingga kita merasai akan kehebatan ciptaan Allah?

Banyak perkara yang boleh kita fikirkan, misalnya penciptaan manusia sendiri dan penciptaan unsur utama alam iaitu udara, air, tumbuhan dan haiwan.

Kehebatan ciptaan Allah sepatutnya menjadikan hati kita tunduk pada kebesaran Allah. Apabila kita tunduk pada kebesaran Allah, kita akan mematuhi segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kita sedar kejayaan yang sebenar ialah apabila kita selamat daripada api neraka. Allah menyebutkan dalam ayat di atas, sesiapa yang dimasukkan ke dalam api neraka sebenarnya mendapat kehinaan.

Cuba kita fikirkan mengenai kegagalan yang dialami di dunia ini. Sekiranya kita gagal peperiksaan pun kita berasa malu dan terhina.

Begitu juga dengan orang yang gagal dalam temuduga pekerjaan, berasa malu dan hina. Apa lagi orang yang didapati bersalah dan dihukum masuk penjara, mereka akan berasa kehinaan yang lebih besar lagi.

Jadi satu ciri azab akhirat ialah kehinaan. Kita terhina di hadapan seluruh manusia, di hadapan Allah dan para malaikat-Nya. Bukankah ini merupakan sumber motivasi yang terbesar untuk manusia mengabdikan diri kepada Allah dalam pengertian sebenarnya?

Dalam ayat di atas juga disebutkan, mereka berdoa sekali lagi supaya Allah tidak menghinakan mereka di akhirat. Ini menunjukkan betapa beratnya seksaan menanggung kehinaan di akhirat nanti. Lebih berat daripada segala bentuk kehinaan di dunia.

Akhirnya Allah memperkenankan permohonan mereka dan memasukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Sekali lagi, Abdullah Yusuf Ali mengatakan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya ialah simbol kebahagiaan dan kemewahan yang tidak terhingga yang sesuai dengan keadaan masyarakat Arab pada masa itu (ketika wahyu diturunkan).

Ini kerana sungai satu nikmat yang tidak terhingga bagi masyarakat yang hidup di tengah padang pasir yang kering kontang.

Oleh itu, sudah tentu kita boleh membayangkan bentuk kemewahan dan kenikmatan yang tidak terhingga itu. Malah Rasulullah s.a.w pernah bersabda bahawa nikmat di syurga Allah adalah sesuatu yang tidak pernah dipandang, tidak pernah didengar dan tidak pernah terlintas di hati manusia. Itulah nikmat dan kejayaan sebenar.

Apakah yang perlu kita fikirkan? Sebenarnya perkara yang disebutkan di dalam ayat di atas itulah perkara pertama yang perlu kita fikirkan. Selain itu, ada perkara lain lagi yang perlu kita fikirkan.

Dalam hal ini, Rasulullah s.a.w pernah menceritakan mengikut apa yang tersebut di dalam kitab Nabi Ibrahim a.s yang bermaksud: "Sewajarnya setiap yang berakal, selagi akal fikirannya tidak hilang, membahagikan masanya kepada empat waktu iaitu:

 Waktu untuk dia bermunajat (berzikir dan berdoa) kepada Allah.

 Waktu untuk dia bermuhasabah terhadap dirinya.

 Waktu untuk dia berfikir mengenai ciptaan Allah.

 Waktu untuk dia menumpukan kepada keperluannya seperti mencari makanan dan minuman.

Adakah kita sudah memikirkan mengenai empat perkara di atas ataupun kita menumpukan pemikiran kepada aspek tertentu sahaja? Dunia di sekeliling kita hanya memikirkan mengenai perkara yang keempat.

Sekiranya kita tidak berhati-hati, suasana yang ada di sekeliling kita boleh mempengaruhi kita sama ada kita sedar atau tidak. Mungkin secara tidak disedari kita hanya memikirkan persoalan yang keempat sahaja. Rugilah dan malanglah kita.

Tuesday, August 11, 2009

bahagia vs derita....


baru-baru ni, saya balik rumah kakak saya, jumpa mak, abah, semua kakak-kakak saya, seorang adik saya dan anak-anak saudara saya,,, senang cakap, berkumpul dengan keluarga laa... saya dapat rasakan bahagia tu,,, berkumpul ramai-ramai, walaupun tak semua ada,,,tapi bahagia tetap terasa, dan saya nikmati dengan rasa syukur.... alhamdulillah... walaupun jumpa kakak sekejap je, sebab husband dia ada kerja, tapi tetap seronok sebab dah lama tak jumpa dia dan anak-anak dia....yang comel-comel semua.... saya rasa bahagia dapat jumpa orang-orang yang saya sayang...dan saya sangat-sangat berharap ia kekal ke akhir hayat saya....

pagi ahad tu,,,abang ipar beli paper,, bukak pancaindera laa... tapi,saya terus ke ruangan di celah-celah kehidupan (dcck) yang memaparkan kisah hidup pembaca setianya yang sudi berkongsi pengalaman...saya memang suka betul baca masalah orang....tajuknya saya dah tak berapa ingat, tapi,,, yang pasti ia adalah penderitaan seorang anak kerana ayahanda tersayang berubah hati kepada wanita lain, bukan lagi kasih dan sayangkan ibunda tercinta.... kebahagiaan yang dulu dikecapi hilang dalam sekelip mata.... saya seperti dapat merasakan bagaimana perasaan si anak itu....sedih, terkilan, kecewa dan segala perasaan negatif bersarang dalam diri,,, ini disebabkan dia masih mendambakan kebahagiaan itu...

perlahan-lahan sikap ayahnya berubah dan semakin lama rasa sayang dan bahagia itu makin luput dari hidupnya....anak mana yang bahagia melihat ayah yang tidak senang duduk di rumah... ayah yang hanya pulang ke rumah untuk menukar pakaian...namun begitu, ibunya tetap menjalankan tanggungjawab sebagai isteri dengan taat... walaupun si ayah pulang lewat,, ibu tetap tunggu untuk membuka pintu,,,seandainya ayah belum makan malam, selewat mana pun, ibu tetap masak untuk ayah jika disuruh,,,, anak mana yang sanggup melihat pengorbanan seorang ibu yang setia disia-siakan oleh ayah yang telah hilang rasa sayangnya terhadap keluarga? paling menyedihkan gadis ini adalah apabila ayahnya sanggup menceraikan ibu pada usia ibu lima puluh tahun dan mungkin juga usia perkahwinan yang berpuluh tahun.... mana silapnya ibu?? mengapa ayah berubah hati pada yang lain.....bahagia telah berubah menjadi derita....bahagia lari bersama ayah yang tidak lagi menyedari kehadirannya sangat dinanti keluarga yang pernah bahagia dulu....alangkah mudahnya bahagia dihakis derita....jangan kita fikirkan salah siapa, fikirkan bagaimana bahagia yang dulu berjaya menampar derita mampu kita gapai semula agar bahagia sentiasa memenuhi ruang yang ada.....mungkin untuk selamanya....

Friday, August 7, 2009

bahagiakah kita???



bagi saya, kita akan bahagia apabila kita mampu membahagiakan orang lain.... saya ada terfikir jugak,,,betul ke macam tu??? yela kan,,,kadang-kadang kita ada jugak rasa macam cemburu dengan kebahagiaan orang lain,,,,lagi satu,,,mampukah kita rasa bahagia melihat orang yang kita sayang bahagia dengan orang lain??? aduhai,,,sakit sangat-sangat rasanya bila yang kita sayang tu bahagia,,,bukan dengan kita pulak tu....tapi,,,bila kita melihat dia bahagia, seandainya benar kita mencintai dia,,,,lama kelamaan kita akan rasa redha dengan apa yang terjadi,,,kita akan banyak-banyak ingat Allah...ha....waktu tu lah,,,kita akan sedar yang Allah ada perancangan yang lebih baik,,,dan itu mungkin ujian buat kita,,,untuk tambahkan keimanan kita....katakanlah,,,kita memang bahagia dengan mereka yang kita cintai,, mungkin kita dah lupa syarat bahagia yang sebenar iaitu, mengingati ALLAH yang Esa.... macam mana pulak kita nak tahu bahawa kita ni,,,dalam lingkungan bahagia ke tak....senang je....kalau saya laaa,,,, selagi saya rasa saya sentiasa ingatkan DIA, sentiasa rasa nak dekat dengan DIA, sentiasa fikir betul ke apa yang saya buat pada pandangan DIA, atau adakah saya rasa bersalah pada DIA bila saya buat dosa,,,kat situ,,,ada terselit bahagia yang sangat indah... kerana kita ni sebenarnya adalah hamba-Nya, nama pun hamba,,,kalau tak ada DIA, tiadalah kita...kalau buat salah,mesti rasa takut dengan hukumanNYA....

Bahagia juga adalah kegembiraan yang kita kecapi dalam hari-hari yang kita lalui.
bahagia adalah bila kita sentiasa sihat,,, kalau tak sihat nak buat apa-apa pun susah kan?? kalau dah tak boleh nak buat kerja yang akan menggembirakan kita,,,macam mana nak rasa bahagia...sebab tu saya cakap,,,kita kena bersyukur dengan apa yang kita nikmati,,,baru boleh bahagia....ingat lagi,,,kawan saya main game dan menang, bukan main happy dia,,,sampai melompat-lompat....hahaha....terus kawan saya yang lagi satu cakap,,,,bahagia nyaaa diaa...hah...itulah bahagia,,,,ok....katakanlah kita banyak sangat kerja nak buat dan rasa macam dah tak larat lagi nak buat kerja....mesti kita akan kata,,,,menderitanya rasa....kerja banyak tak siap lagi....bila tak siap,,,,risau laa,,,,bila dah risau,,,tak happy,,,bahagia pun menjauh....betul tak???

jadi,,,kalau kita nak bahagia,,,bergembiralah dan nikmatilah apa yang kita buat dan lalui....walau kadang-kadang hari kita mendung,,,tapi,,,kita boleh menggembirakan hati dengan menceriakan hari orang lain....siapa tahu senyuman manis orang lain tu,,,,mampu mencerahkan hari kita yang mendung tu,,,,setakat ni dulu,,,sebab kejap lagi,,,Insyaallah nak jumpa dengan family tercinta.....nak nikmati bahagia....hehehhe

Thursday, August 6, 2009

Syarat bahagia…


Assalamualaikum

Puas juga la cari syarat-syarat bahagia kat internet,,, macam-macam jumpa…. Tak tahu la yang mana satu yang sahih,,,,ikut pandangan masing-masing juga kan?? Cari punya cari,,,saya jumpa satu blog yang cerita pasal bahagia,,,saya pun ambillah,,,nak tengok pandangan orang lain….mana tahu dapat ilham kan??? Inilah pandangan daripada blog tersebut….


Sukarkah untuk mengecapi kebahagiaan? Jawapannya adalah 'TIDAK', jika anda mengikuti petua-petua ini. Menurut peribahasa masyarakat India 'Bantulah perahu saudaramu menyeberangi lautan dan kamu sendiri akan sampai keseberang'. Bantuan yang diberikan akan memberi kesenangan untuk orang lain dan diri kita sendiri. Kebahagiaan seperti juga pewangi. Anda semburkan pada orang lain, nikmat keharumannya turut anda kecapi juga.

Abraham Lincoln pernah berkata, "Kebahagiaan adalah sebahagian daripada fikiran. Kebahagian fikiran tergambar melalui kebahagiaan hidup anda."

Sekiranya anda gembira melakukan sesuatu yang anda terpaksa melakukannya, itu adalah satu kebahagiaan. Begitu juga apabila anda melakukan pekerjaan dengan bersungguh hati, penuh minat dan keseronokan, anda juga akan berasa bahagia.

Anda tentu tidak mengecapi kepuasan penuh apabila melakukan suatu tugasan dengan mudah. Tetapi apabila anda berjaya melunaskan sesuatu yang sukar, yang menuntut usaha yang terbaik, sudah pasti berasa puas dan bahagia, bukan?

Anda juga akan berasa bahagia apabila terdapatnya hubungan harmoni dengan orang di sekeliling. Sikap baik hati, suka membantu, bertolak ansur, memahami dan menyanyangi akan mengeratkan lagi hubungan serta membolehkan anda menikmati hidup dengan lebih menyeronokkan.

Senyuman seorang bayi, surat daripada seorang rakan, nyanyian burung dan cahaya yang terpancar di jendela – semuanya kelihatan kecil, tapi di dalam hati anda tentu berbunga gembira, bukan? Kadang-kadang nikmat kegembiraan itu amat sukar di tafsirkan, Cuma mereka yang merasainya sahaja dapat menikmati makna kegembiraan sebenar.

Kebahagiaan itu sebenarnya tidak sukar untuk dikecapi, dengan syarat kita hendaklah percaya bahawa "Semua yang dilakukan adalah untuk kebaikan dan cinta kepada yang Maha Esa." Jumpa lagi. Adioss…

Sumber: http://www.jimieray.com/blog/mlm-sebenar/2007/11/02/syarat-untuk-hidup-bahagia.html

Bagi saya, semua pandangan tu betul,,,bahagia yang sebenar adalah bila kita gembira melakukan sesuatu dan apabila apa yang kita lakukan itu,memperoleh hasil seperti yang kita mahukan,,,andai kata kita tak Berjaya, mungkin itu dugaan untuk kita…mulanya mungkin kita rasa kecewa,,,tapi, disebalik kekecewaan itu timbul pelbagai hikmah yang tanpa kita sedar mendewasakan kita,,,,dan akhirnya kemanisan bahagia itu dapat kita rasa….semua otang sedar bahawa bahagia takkan selamanya,,,bahagia yang kekal adalah di akhirat sana….untuk bahagia di akhirat, kena bahagia di dunia,,,kerana dunia tempat kita beramal untuk bekalan ke akhirat,,,macam mana nak beramal kalau hati rasa tak senang???buat benda semua tak kena???

teringat saya pada pertanyaan mak saya waktu saya lewat menunaikan solat zohor sebab ralit sangat buat kerja, mak Tanya macam ni 'awak nak bahagia kat mana???dunia ke akhirat??' terkedu jugaklah dengar kan,,, saya fikir sekejap,,,sebelum jawab,,, 'mestilah dua-dua'…. Lepas tu,,,mak cakap,,,'taw pun,,, nak bahagia dunia akhirat, tapi,,,dah dekat asar tak solat zohor lagi??' saya pun cepat-cepat masuk dan ambil wudhuk untuk solat…..rasa berdosa tetap ada sebab dah melewatkan solat….

Saya nak bawa anda berfikir, yang bahagia itu datang dari usaha kita sendiri,,,,maksudnya,,,nak bahagia dunia dan akhirat,,,kenalah bersungguh-sungguh jalankan perintah Allah,,,dan dengarlah nasihat mak….sebab selalunya apa yang mak cakap,,,untuk kebaikan kita…. Kunci kebahagiaan adalah ketenangan hati…. Ketenangan hati hanya diperoleh daripada mengingati Allah….selagi kita ingat Allah, insyaALLAH hati kita akan tenang sebab semua yang ada pada kita datang dari ALLAH…

Hakikat bahagia…

Bahagia itu dari dalam diri

Kesannya zahir rupanya maknawi

Terpendam bagai permata di dasar hati

Bahagia itu ada pada hati

Bertakhta di kerajaan diri

Terbenam bagai mutiara di lautan nurani


Bahagia itu ada di jiwa

Mahkota di singgahsana rasa

Bahagia itu adalah suatu ketenangan

Bila susah tiada gelisah

Bila miskin syukur pada Tuhan

Bila sakit tiada resah di jiwa

Bukankah Tuhan telah berfirman

Ketahuilah dengan mengingati Allah

Jiwa kan menjadi tenang



C/O :

Kebahagiaan itu suatu kesyukuran

Bila kaya jadi insan pemurah

Bila berkuasa amanah

Bila berjaya tidak alpa


Bila sihat tidak lupakan Tuhan

Hakikatnya bahagia itu

Adalah ketenangan


Bila hati mengingati Tuhan

Semua insan kan mengerti

Maksud terseni Ilahi

Itulah zikir yang hakiki

saya pun dah tak tahu nak tulis apa,,,sebab bagi saya,, lagu UNIC ni dah cukup memberi pengertian, hakikat bahagia yang sebenar....cukuplah tu,,,lagipun,,kalau saya nak cakap panjang-panjang pun macam tak guna je,,,sebab,,,,masing-masing pun boleh faham maksud lagu ni kan??? bukan apa,,,kadang-kadang kalau kita asyik sangat nak terangkan,,orang jadi bosan,,,sebab mereka pun boleh mendalami sendiri maksud tersurat dan tersirat lagu tu...jadi, biarlah bait-bait lagu ni membuka mata hati dan minda kita supaya berfikir....insyaAllah itu lebih baik,jika kita mahu mengerti....


Wednesday, August 5, 2009

mencari bahagia....


Manusia bahagia bila
dia mampu membuka mata
untuk menyedari bahawa
dia memiliki banyak keistimewaan bererti

manusia mampu bahagia bila
dia mahu membuka mata hati

untuk menyedari bahawa
dia disayangi dan dicintai

manusia akan bahagia bila
dia membuka pintu hati
agar orang lain dapat menyayangi
dan mencintainya dengan ikhlas

manusia tidak bahagia
kerana tidak mahu membuka mata hati
berusaha meraih apa yang tidak dapat diraih
memaksa untuk mendapatkan apa yang diinginkan
dan tidak mahu mensyukuri apa yang ada

manusia buta kerana egois
tidak tahu bahawa dia begitu disayangi dan dicintai
tidak sedar bahawa apa yang ada saat ini adalah terbaik
selalu berusaha mencari dan mencari
kerana tidak pernah puas....


Fikir-fikirkan apa yang anda boleh dapat dari puisi ni....
semua orang ada pandangan masing-masing
,,,apa yang penting,,,bagaimana kita mampu menerima pandangan dan menyimpannya jauh disudut hati serta beramal dengan ilmu itu...

bahagia juga adalah hati yang sentiasa tenang dalam menghadapi dugaan dalam hidup,,,,redha dan bersyukur atas apa yang kita nikmati,,,

percubaan pertama....


assalamualaikum...

saya amat berharap agar blog yang saya dan kawan-kawan buat ini dapat memberi sedikit sebanyak ilmu,,kerana tujuan blog ini adalah untuk berkongsi rasa dan pengetahuan...
sebenarnya,,, ini permulaan,,, baru cuba-cuba nak create blog,,kami amat berharap DR. BUSHRO berpuas hati dengan hasil nukilan perasaan kami ini,,,

atas persetujuan semua,(tugasan berkumpulan)...kami memilih tajuk 'bahagia' sebabnya kami diminta membuat blog mengenai perasaan-perasaan yang wujud dalam dunia ini, iyelah,,kecerdasan emosi laa katakan...mesti kena bincang pasal emosi kan??? jadi,,,saya masih lagi mencari ilham untuk menulis apa yang ada kaitan dengan perasaan bahagia ni....
sebab tu tajuk post ni,,percubaan pertama...yang pertama selalunya susah nak dilupa....